Senin, 02 Desember 2013

SOAL DAN JAWABAN JARINGAN KOMPUTER TUGAS ll

SOAL:
1. Jelaskan apa yang dimaksud MAC (Medium Access Control) sublayer
2. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis (dua) jenis Asumsi Waktu dalam pengalokasian Kanal LAN-MAN
3. Apa yang dimaksud dengan ALOHA dan berikan perbedaan yang terdapat dalam ALOHA Murni dan ALOHA Ber-slot
4. Sebutkan jenis-jenis Aloritma mengalokasikan kanal berakses  jamak yang anda ketahui
5. sebutkan dan jelaskan dengan singkat  field field penyusun frame token bus standard IEEE.
6. Apa alas an Frame protocol 802.3 maksimum dibuat pendek dan frame apa yang TIDAK DIMILIKI oleh protokol tersebut?
JAWABAN:
  1. Jelaskan apa yang dimaksud MAC (Medium Access Control) sublayer
    1. Suatu peranan yang sangat penting bagi jenis2 LAN yang digunakan PROTOKOL  untuk menentukan giliran pada saluran MULTIACCESS dari data LINK LAYER.dan secara tekniknya MAC sublayer merupakan bagian terbawah dari data LINK LAYER.
2. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis (dua) jenis Asumsi Waktu dalam pengalokasian Kanal LAN-MAN
2. 1.Kontinu
2.di-slot
Kontinu: Transmisi frame dapat di lakukan setiap saat tidak terdapat master klok yang
Membagi waktu menjadi interval-interval diskrit.
di-slot : Waktu di bagi menjadi interval-interval diskrit (stok) transmisi frame selalu di mulai
pada awal sebuah slot.sebuah slot dapat berisi 0,1 atau lebih frame,yang masing-masing
yang idle transmisi yang berhasil,dan tabrakan.
4. 1.algoritma checksum
2.algoritma spanning free
3.algoritma mundur eksponensial biner
3.ALOHA adalah: Sebuah alat yang secara periodik mentransmisikan signal khusus yang rebroadcostnya digunakan oleh seluruh station bumi sebagai waktu asalnya.
Perbeaan Aloha murni dan Aloha Ber-slot:
Aloha murni:Efisien yang hanya mencapai 18 % dan pemanfaat yang rendah tetapi cukup mudah  di implementasikan.
Aloha Ber-slot: Menggandakan efisiensi tetapi dapat menyebabkan masalah,cara melakukan singkronisasi station dan keuntungannya satelitnyya sendii memiliki jawaban karena satelit pada dasarnya merupakan medium broadcast.
5. Field Starting delimiter dan Ending delimiter digunakan untuk menandai batas-batas frame. Ke dua file ini berisi encoding analog symbol –symbol selain 0 dan 1. Karena itu field-field tidak  terjadi secara kebetulan di dalam data pengguna .Akibatnya tidak di perlukan panjang field.
Field frame control di pakai untuk membedakan frame-frame control.pada frame data,fiel ini memuat prioritas frame.
Field alamat tujuan dan field alamat sumbernya  sama dengan 802,3.seperti pada 802,3,Jaringan tertentu harus memakai seluruhnya alamat 2 byte atau seuruhnya alamat 6 byte,bukan campuran pada kabelyang sama.
6.Karena frame protokol 802,3 mempunyai sifat yang non deterministic,yang seringg kali tidak cocok untuk pekerjaan real-timedan frame protokol 802,3 cenderung menggunakan kabel karena ketika station akan melakukan transmisi station akan mendengarkan kabel tersebut.
Frame yang tidak dimiliki  oleh protokol adalah : Frame 802,4 token Bus.
CINTA IBU
Oleh Refsi Nurma Nelfahny

Di peluh sutra gerhana
Terbesit kilat disana
Dirimbunan mekar bergugur
Tatapan terbelenggu akan sangkar

Debu menari seakan tahu
Pada mentari yang angkuh
Dalam mimpi hilang melangkah
Petikan syair pun melagu

Gerbang syahdu telah menggelora
Sang pujangga menghampirinya
Kalbunya bertanya
Apa maaf dapat teraih

Saat matanya berbinar
Saat raganya terbaring
Seruan detaknya menghilang
Seruan kasihnya berakhir

Apa kau rasa sepi
Apa kau rasa sunyi
apa kau rasa hampa
Apa kau rasa berdosa

Kini kau...
Teringat senandungnya untukmu
Teringat hangat peluknya untukmu
Teringat cinta tulusnya untukmu
Teringat pengorbanan ikhlasnya untukmu

Yang terakhir kali kau rasa itu
Apa matamu dapat menitihkan kasih tulus
Apa doamu dapat tersandar ikhlas
Hanya untuk seorang ibu

cerpen

CAHAYA KECIL DI SEPERTIGA MALAM
Cerpen Karya Wiwit Jayanti

Penyair itu kode sedang bulan adalah refleksi dari suatu kode, refleksi yang menoreh berkas dengan tautan pensil yang bergoyang. Gerak jemari mengalur mengikuti imajinasi kelana. Menyusuri tiap sudut kehidupan, menerjang semu kearifan sipemilik tahta dunia. Yang memalingkan kesucian demi cinta Pada benda yang meraja. Tertawa berlari dari kewajiban. Bisanya hanya terjerat dalam lelap yang berjalan dalam angan.

Ketika refleksi semakin menjadi primadona alam, Adhwa tenggelam dalam muhasabah senja yang berlalu. Cinta-Nya membuatnya berlayar pada telaga kedamaian. Menyiram segumpal merah antara rusuk penuh sesak dan amarah. Balut gundah dalam rangkai tasbih. Kokohkan jiwa dengan seribu kalimat tauhid. Keyakinan bergema takbir dihati insan berkalang cerca. Tak ada yang tahu rasa apa yang dirasa, serinci apapun menjelaskan, karibpun tidakkan bisa merasa. Sujud panjang menyatu cinta, mengucil diri dalam pekatnya. Bahasa jiwa hanya insan dan pemilik-Nya yang paham.
Semua berputar pada poros dan lintasan yg akhirnya akan kembali melalui garis-Nya. Pembelaan terhadap takdir tak berujung pelangi. Takdir-Nya indah namun keterbalikan akan logika.
Cahaya Kecil Di Sepertiga Malam - Cerpen Islami
Ibnu hazm berkomentar “ cinta awalnya permainan dan akhirnya kesungguhan. Dia tidak dapat dilukiskan, tetapi harus dialami agar diketahui. Agama tidak menolaknya, syariatpun tidak melarangnya.” Karena itu, kata sebagian pakar “keterangan tentang cinta, bukanlah cinta”.
Cinta, kepedihan, kebahagiaan, ambisi, ataupun prestasi hanyalah realisasi dari sebuah naluri yang akhwat-akhwat bilang “permainan gharizah”. Seorang Adhwa tidak terlalu paham akan itu, Adhwa hanyalah seseorang perempuan yang berusaha menjadi baik namun jauh dari baik. Keistiqomahan bergoyang ketika diterpa angin kehidupan. Adhwa adalah perempuan belia cinta ilmunya.
***

Ketika lulus SMA ada niatan untuk kuliah meski kendala itu menyapa, disitulah manisnya cobaan. Pak suryo selalu berwejang “ nak kalau mau kuliah mantapkan hati, yang serius, dan fokuskan satu tujuan! ”.Hati punya kemantapan dan keyakinan akan itu. Dari dulu hanya satu niat yang mungkin semua anak-anak ingin lakukan untuk orangtuanya, mewujudkan impian menjalankan rukun islam yang ke-5. Kehidupanya yang tidak memungkinkan saat itu, Membuat rentan uji. Pemegang tahta dunia berkoar mengumandangkan kesejahteraan rakyat. Tapi menjadi benalu kehidupan buat segelintir mereka.Pangkal penghidupan diganggu antek-anteknya, berasas “penghijauan”. Ladang petani diganggu pada musim panen. Adwha menahan sesal, pak suryo abinya menguatkan. “Tidak usah dipikirkan nanti abi akan usahakan, urusi saja semua kepentingan buat kuliahmu”. Adwha hanya memegang ayat-Nya jika allah mempermudah urusan untuk para pencari ilmu. Adhwa bukan wanita bertajuk senja yang rela menanti sore dirumah orangtuanya. Proses tidak lagi terlalui tapi terlampaui secara halus meski bukan tujuan. Seseorang mengatakan “petani yang sukses bukan dilihat dari dimana ia berkebun, tapi siapa petaninya”. Semua bermula dari niatan yang berbanding terbalik akan cinta semu.
***

Semua bermula dari sebuah ketidak sengajaan. Ketika hati mulai berpaling dari degup cinta tak berarti, seorang laki-laki hadir pada momen yang membuat semua menjadi buram. Syariat tergadai, dan keistiqomahan ternodai. Permainan iblis terlampau manis seolah-olah itu sebuah pertemuan yang sudah direncanakan oleh Allah. Ia menelusup kejiwa insan yang lemah iman. Diantara sepertiga malam tertuang bait doa pada-Nya. Didoa terakhir handphonenya berbunyi. Sebuah pesan singkat tertata rapi di handphone kesayangannya.
”duhai jiwa-jiwa yang berselimut, bangunlah dan kerjakanlah sholat sebagai ibadah tambahan bagimu”. Adhwa yang baru selesai berrnunajat pada -Nya membalas dengan sederet kalimat singkat “ ya terimakasih, Alhamdulillah saya sudah, maaf anda siapa?”balasnya. Dan ternyata pesan singkat itu berakar. Sipemilik nomor itu membalasnya”anda akan tahu sendiri suatu saat nanti”. Adhwa menghela seraya mengetik balasannya“ ya sudah, siapapun kamu saya ucapkan terimakasih”.

Percakapan melalui sms semalam, tidak hanya sebatas malam itu saja. Ternyata keingintahuannya yang sangat besar membuat Adhwa penasaran dengan sosok religius. Adhwa tahu dari sahabatnya. Perkenalan dengan sosok religius berlanjut pada telpon seluller. Hingga suatu hari dia berani menelponku, hingga hari-hari berikutnya. Tapi , dari sahabatnya adhwa tahu kalau ia sudah punya pacar. Hubungan mereka telah terjalin selama 2 tahunan. Fakta itu membuatnya geram dan itu ia katakan pada sahabatnya yang juga tidak mengerti hal itu. Adhwapun tidak terlalu menanggapi sms dari sosok itu lagi. Hingga sahabatnya mengatakan jika ia dikabarkan sudah putus dengan pacarnya. Adhwa tak habis pikir kenapa ia melakukan hal itu? Yang ternyata selama ia berhubungan dengannya, sudah ada konflik diantara mereka. Keakraban itu kembali terjalin setelah fakta itu ia terima, egois memang tapi itulah yang terjadi. Adhwa hanya mengenalnya di telpon seluller.

Hari ini adalah terakhir adhwa melaksanakan ujian akhir nasional, yang semuanya fiktif. Letih dan terik panas matahari tersingkirkan oleh nafas kelegaan. Sesampai dirumah adhwa merebahkan tubuhnya dibilik. Ponselnya berbunyi, ternyata ada satu nama disitu” cahaya kecil disepertiga malamku”. Itu nama khusus untuknya. Adhwa tidak menduga jika ternyata dihari itulah ia mengatakan untuk mengajak serius menjalin hubungan lebih dengannya. Dia tidak ingin hanya sebagai teman. Virus merah jambu memburamkan pernyataannya saat diskusi kelas. Jika pacaran haram!. Itulah awal statusnya, dan awal kerapuhan menjalankan akidah. Saat itu adhwa belum bertemu ataupun mengenalnya secara pasti. Tapi keyakinannya agar menerimanya begitu kuat. Hingga perkenalan secara nyata terjadi setelah ia menjadi kekasih tak halalnya. Lembut dan halus setan merasuk dalam setiap jiwa manusia.

Adhwa menganggap jika hubungan itu wajar selagi kita tidak melakukan sesuatu yang melampaui batas, saling memberi motivasi dan mendukung. Selama berhubungan dengannya ilmu-ilmu baru selalu adhwa dapatkan. Setiap bertemu selalu ada topik yang dibahas terutama syareat islam karena ia sekolah di madrasah yang berbeda dengannya. Yang memilih disekolah umum. Ia mengenalkan banyak hal tentang dinnya. Itu anggapan adhwa saat itu yang mengindahkan semua keyakinan sebelumnya dan menghalalkan hubungan itu. Meskipun Bersentuhan ataupun duduk berdekatanpun adhwa merasa canggung. Setiap ketemuan adhwa menyuruhnya mengajak teman.

Mereka saling mengingatkan untuk ibadah. Setiap waktu sholat selalu ada inbox yang masuk. Pacaran islami yang terlintas dibenaknya. Dan ia tahu faktanya jika tidak ada pacaran yang islami setelah ia kenal bangku kuliah. Mudharat dan mashlahat tidak bisa digabungkan. Hati terkontaminasi, dan tidak terjaga. Jika seperti itu Lantas ibadah ini karena siapa? Karena dia atau karena Allah.

Setelah adhwa kuliah, hubungan mereka merenggang. Long distance istilahnya. Hingga suatu hari keresahan dihati ini mengetuk pintu hati yang berbelok. Hati meronta, karena pada hakikatnya hati itu suci. Tapi hanya saja terkadang perkataan hati tak dihiraukan, seorang penjahatpun tidak ingin melakukan kehinaan dimatanya. Tapi karena terpaksa, ia melakukan hal yang dilarang sekalipun. Adhwa mulai menguatkan hati, walau terasa sesak didada. Tiga layar penuh kalimat tersusun apik yang ia pikirkan sebelumnya. Dengan basmalah ia kirimkan pesan panjang itu kenomor “cahaya kecil disepertiga malamku”. Adhwa menangis, penyesalan ada tapi kekuatan untuk kembali pada-Nyapun lebih kuat. Adhwa menunggu jawaban darinya, tidak kunjung ditanggapi olehnya. Hingga tengah malam ia mendapati balasan yang sangat singkat yaitu kata “ ya “. Tanpa ekspresi sangat padat dan jelas. Sejak saat itu tak ada lagi inbox darinya.
***

Setelah sebulan berlalu ia kembali menghubunginya. Mereka kembali berhubungan melalui telpon seluller. Yang berbeda, mereka tidak punya hubungan serius lagi. Hingga hari itu ia mengatakan jika jangan smsan lagi karena perempuan dan laki-laki tidak baik smsan. Perubahan yang sangat drastis dari cahaya sepertiaga malamnya. Ada rasa senang, karena pada akhirnya ia mengerti konsep hidupnya. Hingga sekarang smsnyapun hanya sekedar sms tausyiah yang dikirimkan juga untuk semua. Setahun berlalu dia tidak ada khabar, sms tausyiah ataupun facebooknya tak ada status baru. Hati jika sudah dinodai sulit untuk dibersihkan, rasa itu terlampau kuat menggenggam ingatan tentangnya. Dan didapati khabar ternyata dia mondok satu tahun di jawa. Adhwa tak mungkin sms mendahuluinya dan nomornyapun sudah tidak aktif.

Hari itu selepas kuliah adhwa membuka akun facebook dan ia dapati inbox disana. Sebuah nama yang senantiasa terukir, dia cahaya kecil disepertiga malamku. Menanyakan khabar. Karena aku berselancar dengan ponsell, tidak cukup memori telpon selullerku untuk membalasnya. Hingga aku beranikan diri untuk menulis di wall nya. Percakapan kami berlanjut pada wallnya, tapi kata penutup darinya yang membuat adhwa bertanya-tanya. Dia mengatakan agar adhwa menjaga ibadah dan semoga menemukan kebahagiaan. Meskipun sudah dua tahun berlalu tapi nama itu masih terselip rapi dihati dan doa seorang adhwa . Disujud panjang qiyamul lail kerealisasikan rindunya dalam doa. Berharap tuhan memberikan jalan terbaik buat ia dan cahaya sepertiga malamnya.
****

Sekitar pukul 11.00 malam ia sms tiba-tiba. yang mengatakan jika ia menginginkan pacar yang seperti ibu satu untuk selamanya. Adhwa tersentak akan maksud dari pesan singkat itu. Ia mencoba mengerti makna dari pernyataan itu. Mugkinkah ia menginginkanku menjadi bagian dari hidupnya. Tapi, adhwa belum punya kesiapan akan itu. Adhwa terlalu sayang pada orangtuanya, ia harus mewujudkan impian mereka. Hingga ia temui sebuah status facebook yang adhwa pikir mengacu padanya “ apakah aku siap menunggu?”. Selang beberapa minggu dari itu adhwa harus menerima kenyataan status facebook yang menyatakan jika cahaya sepertiga malamnya sedang punya hajat untuk mengkhitbah seorang gadis. Ia hanya bisa beristighfar menenangkan hati.ia hanya bisa mendoakan kebahagiaan untuknya. Belum ada pernyataan pasti, meskipun hanya sebuah status facebook tapi sudah membuatnya merasakan perih yang teramat. Ini konsekuensi dari sebuah syariat yang harus digenggamnya.

Cinta biarlah terpatri, karena semakin berlari semakin ia merengkuh erat qolbu. Semua panyair menggambar cinta itu sebuah keindahan. Tapi adhwa merasakan kebalikannya. Kata-kata seorang akhwat menenangkannya”...pernikahan yang didasari rasa cinta itu tidak logis. Karena istikharahpun percuma, jiwa senantiasa membenarkan jika ia jodoh terbaik...”. Biarkan ia mengikuti alur kemana ia akan berlabuh. Allah tahu yang terbaik buat hamba-Nya. Adhwa menguatkan hati
“....Cahaya kecil disepertiga malamku, mungkin ini jawaban atas caraku yang salah Mencintaimu dalam sunyi. Sesal tinggal menggurui hati, rencana-Nya lebih indah untuk menjaga hati hamba-Nya. Akhir hidup itu sebuah keindahan, jika belum maka itu perjalann hidup yang masih panjang. Aku hanya bisa mengucap syukur atas semua kejadian hidup. Berterimakasih untukmu yang telah mengenalkan pada Dinku. ISLAM.”
***

Adwha kini telah menyelesaikan sarjana dengan segenap perjuangan orangtua yang menyayanginya. Ia mengajar privat dan ngaji untuk menyambung hidup dirantau selama kuliah. Perjuangan itu membuahkan hasil gelar sarjana pendidikan disandangnya dengan segenap bangga dihati. Setelah menyelesaikan strata satunya ia mondok selama satu tahun untuk menambah ilmu akhiratnya. Dan kini ia telah berekor ada buah hati dan suami yang menguatkannya. Tulang rusuk itu tak pernah tertukar meski sejauh bumi bergerak, mas fajar mengkhitbahnya melalui kedua orangtuanya yang sebelumnya tak pernah dikenalnya. Cinta SMA berlalu, seumpama sandal jika tidak jodoh meski dipaksa tidak akan pernah cocok. ALLAH telah memilihkan fajar untuknya dan itulah yang terbaik. Cinta suci menyambut dalam peraduan. Lagu almaedany diputar” menanti di belahan jiwa”